kumpulan kata-kata inspirasi – kalimat inspirasi – Komunitas Pohon Inspirasi

kumpulan kata-kata inspirasi – kalimat inspirasi – Komunitas Pohon Inspirasi
Sahabat…bersabarlah merawat pohon kebaikanmu, meski ulat “fitnah” menggerogoti rindang daunnya, jamur “cibiran” merusak keindahan batangnya dan “serangga” busuk menghabisi bunga cantiknya. Setelah kau sabar, akan muncul daun yang lebih segar, batang yang lebih cerah dan kokoh serta buah yang makin lebat. Pohon kebaikanmu akan menebar pesona dengan bunga, buah, kesejukan dan keindahan.
Mustahil kita akan dicintai, mendapat simpati dan dihargai orang lain tanpa terlebih dahulu memberikan penghargaan pada mereka. Orang lain akan menempatkan diri termasuk menghargai kita sesuai apa yang kita berikan padanya. Kita memberi senyum orang lain akan membalasnya dengan senyum. Kita memberikan penghormatan, mereka akan hormat pada kita.
“Kita tidak selalu mendapatkan apa yg kita sukai, karena itu kita harus berusaha menyukai apapun yang kita dapatkan.”
Sahabat, tetaplah ingat pada masa-masa sulit beserta orang-orang yang berjasa membuat kita bertahan dan bangkit. Pelihara memori indah saat kita ditimpa ujian dan bersama siapa kita saat itu. Dan ketika badai kehidupan berlalu dan kita sudah berlabuh di dermaga kesenangan, ajaklah mereka untuk menikmati keindahan dunia bersama-sama, sama seperti ketika menikmati gelapnya dunia.
Empati tertinggi adalah menahan mulut untuk diam saat tergoda ingin bereaksi, memberi saran dan berbagi cerita. Mendengarkan adalah bentuk “sunyi emas” yang dibutuhkan dalam persahabatan
Ada orang yang tidak bisa membedakan antara sibuk dan produktif. Mereka adalah kincir angin yang berujud manusia, bekerja keras namun sebenarnya hasilnya sedikt (Caroline Donnelly)
Kesempatan untuk berbuat sesuatu yang hebat dan istimewa mungkin sangat langka, namun peluang berbuat kebaikan selalu ada setiap hari.Hal yang harus kita raih adalah kebaikan untuk mendapat pujian Tuhan bukan pujian manusia.
Segala yang berlebihan akan berakhir dengan Kekecewaan, apalagi berlebihan berharap pada manusia yang lemah, sering lupa dan salah. DIA lah harapan tak bertepi, muara tempat sirnanya kegundahan, pantai berlabuhnya kekecewaan. Hari ini masih terbentang waktu menghapus kecewa. Semangat beraktivitas, Sahabat, harapan dari-Nya selalu ada:)
Kebahagiaan ada di dalam hati, bukan tampilan luar. karenanya Kebahagiaan tidak tergantung pada apa yang kita miliki, tetapi pada apa yang kita perbuat. Selamat Menghirup Segarnya pagi dengan Semangat untuk Bahagia bersama keluarga.
Ketika pohon terakhir sudah hangus, sungai terakhir telah tercemar berat, burung terakhir telah tertembak, kita baru menyadari uang tidak bisa membeli semuanya.
Ketika satu kesempatan telah tertutup, sebenarnya kesempatan lain akan datang dalam bentuk yang lain. Sebagian orang sering terpaku terlalu lama pada kesempatan yang telah tertutup, kemudian begitu dalam menyesalinya. Sahabat, selalu ada pintu kesempatan lain yang terbuka untuk kita memperbaiki diri dan mendapat karunia yang lebih baik dari-Nya.
“Bangkit adalah urusan jiwa. Bukan keadaan yg mengungkungnya. Sedalam apapun luka tersisa, sesulit apapun keadaan yg melilit, siapapun yg punya jiwa merdeka, akan mudah untuk bangkit. Semangat Pagi, Sahabat, bangkit menggapai karunia-Nya.”
Keputusan tidak bisa langsung dianggap “TERBAIK” atau “TERBURUK”, yang penting dilaksanakan saja dengan sungguh-sungguh dan terima konsekuensinya. Seperti menanam pohon, tak tahu kita akan bisa memanen atau tidak, yang penting rawat saja pohon itu dengan baik dan berharap pohon itu membuahkan manfaat. Seiring waktu keputusan itu akan membuahkan bukti.
Kemarin sudah jadi kenangan, esok masih sebuah mimpi. Pagi ini adalah kenyataan hidup. Semangat pagi dalam melukis kisah indah yang nyata.
Jika engkau bertanya kepada seorang baik dan mulia, maka biarkannya ia berfikir, sebab ia tidak berfikir kecuali yang terbaik.
Dan jika engkau bertanya kepada seorang yang buruk (tercela), maka segerakan, agar wataknya tidak memberi isyarat kepadanya untuk berkata: “Jangan lakukan”!(Seorang Bijak Ditanya : Ust Musyaffa AR)
Jangan Mengeluh! Sebab mengeluh -apalagi pada sesama tak berdaya- adalah cara termudah membuat kelam setitik jadi gelap semesta. #NtMS (@salimfillah)
Semoga kita tidak meletakkan doa di dalam jiwa-jiwa yang kalah, yang hanya memohon pada Tuhan setelah lelah menghadapi permasalahan hidup. Semoga termasuk yang segera melafalkan doa-doa sejak awal kita bercengkrama dengan masalah atau sejak masalah itu belum muncul.
“Kamu bukanlah orang yang jujur dan bukan pula orang yang bersahabat dengan orang-orang yang jujur. Akan tetapi, saya dan kamu serta orang lain adalah orang-orang yang berdosa dan tidak karuan. Oleh karenanya, janganlah kamu menunggu kesempurnaan dari temanmu, begitu juga janganlah ia mengharapkan kamu sempurna.”
“Akan tetapi, kamu bersalah dan ia pun bersalah. Dan sepatutnya kamu memaafkan dan ia pun memaafkan. Jika tidak, maka tidak akan terjalin persahabatan dan tidak ada kebaikan dalam persahabatan ini. Barangsiapa yang menyiarkan kejelekanmu dan menyingkap rahasia darimu di saat marah, maka ia tercela, dan janganlah bersahabat dengannya. Ia tidak amanah, maka kamu tidak akan aman darinya.”
(KETIKA POHON BERSUJUD’s Quote)
Saat pohon disakiti, ia tetap memberikan cintanya. Manusia membuang kotoran di balik pohon, ia tetap memberikan kesejukan dan menetralisir bau lewat kelembaban tanah dan bunga yang wangi. Manusia melemparnya dengan batu, ia membalas dengan buah dan bunga. Manusia melukai dan mencongkel batangnya, ia membalas dengan getah dan buah yang lebat. Itulah pohon. (KETIKA POHON BERSUJUD’s Quote)
Tuhan menciptakan cacing untuk makanan burung-burung. Cacing itu tak pernah Tuhan lemparkan langsung ke sarang burung. Cacing itu tersimpan dan hidup di dalam tanah dan burung-burung harus berjuang keras meraihnya. Burung-burung bekerja sangat bersemangat. Mereka tak ingin disantuni bahkan oleh sesamanya. Mereka bekerja sangat serius sebagai bukti ketundukan pada-Nya.
Suatu hari, di dalam sebuah rumah tangga terjadi pertengkaran yang sengit antara suami istri. Sang suami berkata kepada istrinya dengan kemarahan yang luar biasa seraya berkata: “Sungguh aku akan menjadikan kamu menderita dan celaka!!!”. Dengan suara lirih istrinya menjawab: “Kamu tidak akan pernah bisa mencelakakanku sebagaimana kamu tidak bisa membahagiakanku!”. Dengan nada heran sang suami balik bertanya: “Mengapa tidak bisa?”. Istrinya menjawab dengan tegas dan yakin: “Sekiranya kebahagiaan itu hanya berkaitan dengan uang belanja dan perhiasan, niscaya kamu bisa menghentikan. Akan tetapi kebahagian itu hanya ada pada suatu yang dimana kamu dan semua manusia tidak akan pernah menguasainya.” Dan dengarkan baik-baik: “Sesungguhnya kebahagianku ada dalam imanku, sementara imanku ada dalam relung hatiku dan hatiku hanya ada dalam genggaman Rabbku.”
Sungguh mulia manusia yang mengakar. Ia bersembunyi dan tidak bernafsu menonjolkan diri karena jasanya. Ia lebih memilih terpendam untuk menjadi bermanfaat. Seperti akar. Tak terlihat, sering tak dianggap, namun justru memberikan tetes demi tetes kesuksesan lebih besar. (POHON INSPIRASI’s Quote)
Belajar dari Pepaya : Pahit daunnya tapi kaya manfaat. Pengalaman pahit sangat bermanfaat dalam melahirkan kebijaksanaan dalam bersikap, ketenangan menghadapi masalah, kejernihan berpikir, memperlembut perilaku dan menambah inovasi dan kreatifitas kerja.
Mendengar lebih sulit daripada melihat. Tidak semua orang mampu mendengar. Apalagi meyakini dari apa yang didengarnya. Orang lebih suka melihat dan berbicara. Pemimpin yang punya “pendengaran” baik akan mampu merasakan kepedihan hati, rintihan perasaan, kesakitan tak terungkap, keluhan terpendam dan rasa yang tertahan dari rakyatnya. Selamat Kamis penuh Optimis. Mendengar dengan hati alam sekitar yang begitu manis
Maraknya pelanggaran etika, moral dan hukum salah satunya disebabkan dorongan budaya hedonisme, budaya yang mengejar kesenangan dan gaya hidup glamour. Akhirnya banyak orang menempuh segala cara agar bisa hidup mengikuti gaya hidup bermewah-mewahan. Semoga kita bisa terhindar dari mereka yang menjadi isu publik dengan tetap menjadikan kebahagiaan jiwa sebagai tujuan hidup, bukan kesenangan materi.
Visi terluas dan terjauh dari membangun kehidupan keluarga ; Membangun peradaban dan membangun rumah di surga. Keluarga adalah karir tertinggi kita, tak ada pensiun, tak terputus hasilnya dan menentukan dimana tempat kita kelak sesudah mati
(Kematian) seorang manusia ahli dosa akan menjadikan manusia, negeri, pepohonan dan binatang terlepas (dari kerusakan akibat maksiatnya). (HR.
Bukhari dan Muslim). Makna sebaliknya, hewan, pepohonan, manusia dan bumi merasa kehilangan dan bersedih ditinggal oleh orang yang baik dan beriman yang senantiasa melestarikan bumi.
Orang yang berputus asa, tak lebih hanya bangkai berjalan di permukaan bumi. Dia telah melupakan Sang Pencipta yang Maha Pengasih. Dia juga mengacuhkan bahwa ada orang lain yang bisa membantunya. Sungguh berbahaya bila putus asa menjangkiti manusia. Dia mati secara makna meski hidup secara biologis.
Mencintai seseorang adalah kepastian
Dicintai seseorang adalah hal yang penting
Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti
Tapi dicintai oleh Sang Maha Cinta ialah segalanya bagi hidupmu
Yang memenangkan pertempuran bukan siapa yang membunuh paling banyak, tetapi siapa yang bertahan hidup lebih lama. Bertahan dan bersabar akan menundukkan serangan yang bertubi dan mengganas. Yang menghantam membabi buta akhirnya kehabisan tenaga dan mundur dengan malu.
Bila kita tidak bisa menjadi Kapten “kapal” kehidupan, jadilah anak buah kapal yang berdedikasi. Sahabat, jadilah yang terbaik dari dirimu sendiri!
Bila kita tak bisa jadi pohon besar yang menjulang di puncak bukit, jadilah semak-semak atau alang-alang yang melindungi lereng yang terjal dari longsor.
Sahabat, jadilah yang terbaik dari dirimu sendiri!
Sahabat, setiap saat kita telah mencatatkan kehidupan kita melalui amal-amal kita. Catatan hidup itu akan dibuka kelak saat kita harus menghadapi hari pembalasan. Pastikan kita memiliki catatan kehidupan yang indah dan berbuah surga.
Ujian adalah salah satu sarana introspeksi diri, apakah selama ini kita sudah serius membekali diri dengan ilmu dan persiapan lain untuk bisa lulus dari ujian atau tidak.
Sahabat, ada sisi kepahlawanan dalam diri kita jika kita mau melihat ke dalam hati. Kita tidak perlu takut dengan apa yang kita hadapi. Selalu ada jawaban jika kita mau menyelami jiwa kita. Dan gumpalan duka yang kita rasakan akan segera mencair. (Terjemah bebas – HERO – MC)
Orang yang bermental MEMBERI biasanya rajin bekerja dan produktif menghasilkan. Ketika mengalami kesulitan, dia berusaha keras menaikkan pendapatannya atau berhemat bukan berpikir untuk meminta atau meminjam.
Kebersamaan selalu dibingkai oleh saling memahami. Orang yang tak mau menengar dan memahami maka ia harus bersiap hidup tanpa teman
Kebaikan itu diliputi oleh banyak fitnah, bila hanya tahan dipuja-puji maka bersiaplah untuk hancur dicaci-maki
Saat hidup ini dijalani untuk diri sendiri kita merasakan waktu begitu cepat berputar. Namun bila hidup untuk melayani orang lain, terasa waktu begitu dinikmati dan tak lekas berlalu
Di Afrika Tengah, 80% penyebab penyakit disebabkan oleh sanitasi dan air yang kotor. Kematian akibat dampak air kotor lebih banyak daripada kematian akibat peperangan (di Afrika Tengah perang saudara terus berkecamuk)
Ada dialog bagus antara Ayah dan Anak dalam Film Alice in Wonderland :
Alice : “Ayah saya takut, saya dianggap gila” (karena mengimajinasikan sesuatu di luar jangkauan)
Ayah : “Ayah beritahukan sebuah rahasia. Semua orang terbaik biasanya dianggap begitu.”
Sahabat, tetaplah ingat pada masa-masa sulit beserta orang-orang yang berjasa membuat kita bertahan dan bangkit. Pelihara memori indah saat kita ditimpa ujian dan bersama siapa kita saat itu. Dan ketika badai kehidupan berlalu dan kita sudah berlabuh di dermaga kesenangan, ajaklah mereka untuk menikmati keindahan dunia bersama-sama, sama seperti ketika menikmati gelapnya dunia.
Ketika kita lelah dan mengeluh tentang pekerjaan, cobalah mengingat pada para pengangguran dan orang cacat dimana mereka sangat berharap punya pekerjaan seperti kita
Cinta sejati bukan terletak pada apa yang dilakukan lalu diketahui orang lain, tapi pada apa yang dilakukan namun tidak diketahui orang lain.
Kita yakin, ada jiwa kepahlawanan dalam diri kita yang tetap menjaga kita dalam kejujuran, memberi kekuatan dan kemuliaan. Semua itu akan membuat kita mati dengan bangga. Bahkan terkadang kita harus teguh dan memberikan sebagian besar milik kita. Bahkan kita harus merelakan mimpi kita untuk orang lain. (Spiderman Quotes)
Ibu, kau mengajarkan aku bagaimana sikap dan perbuatan itu lebih bermakna daripada kata-kata. Kau selalu ingin menutupi kemuliaanmu dengan kata-kata yang merendah. Kau telah mewujudkan cinta bukan dari kata-kata, tapi cinta dari hati, sikap dan perbuatan. Bukan cinta palsu yang diumbar lewat kata-kata berbunga dan manis tapi terasa pilu dan menusuk hati karena gersang dari sikap dan perilaku kasih sayang.
Sahabat, cinta tak membutuhkan syarat apapun. Cinta tak peduli kondisi. Baik atau buruk, sempurna atau cacat, pintar atau terbelakang, sehat atau sehat, bila cinta bersemayam dalam hati kondisi itu tak merubah kadar cinta sedikitpun. Cinta kadang tumbuh subur dalam keterbatasan. Cinta seringkali bersemi saat duka mendera. Cinta justru mekar dan mewangi tatkala ujian menimpa.
Belajar dari keluarga kuli angkut di Tanjung Priuk yang saling membantu antar keluarga meski mereka dalam keterbatasan. Ini menguatkan hasil penelitian bahwa orang yang hidup dalam keterbatasan memiliki empati lebih besar daripada orang yang berkelebihan.
Cinta memang tak pernah bisa ditelusuri secara logika. Cinta berjalan tak linear dengan analisa ilmiah. Ia menembus batas akal dan mematahkan dugaan umum. Ia sering mendobrak kebiasaan dan kewajaran.
Tidak ada mati mendadak, karena kematian sudah ditentukan waktunya oleh-Nya. Jadi sekuat apapun kita menghindari kematian, dia akan datang, baik saat sehat maupun sakit, senang atau susah, tersembunyi atau terbuka. Tak ada usaha apapun yang bisa memperlambat dan mempercepat kematian.
Sahabat, perlu energi yang sangat besar untuk memelihara kebencian dalam diri kita. Kebencian akan mengungkung hidup kita. Bahkan kebencian yang terpendam bisa mendatangkan penyakit-penyakit fisik seperti kanker dalam hidup kita. Sedangkan memaafkan dapat merubah masa lalu menuju harapan masa depanmu yang lebih cerah.

kumpulan kata mutiara terbaru – kata-kata bijak nasehat islami – sms tausiyah

kumpulan kata mutiara terbaru – kata-kata bijak nasehat islami – sms tausiyah


Syaikh ‘Abdul Maalik Al Qoosim: “Aku heran pada orang yang lima kali membasuh wajahnya setiap hari, memenuhi panggilan mu’adzdzin, tetapi tidak mencuci hatinya sekalipun dalam satu tahun agar menghilangkan kotoran ketergantungan terhadap dunia, kelamnya hati dan buruknya akhlaq.”
“Semenjak kenal manusia, aku tidak senang pujian mereka, dan juga tidak benci celaan mereka.” Ada yang bertanya, “Kenapa bisa demikian?” beliau menjawab, “Karena mereka yang memuji itu berlebih-lebihan dan mereka yang mencela itu terlalu meremehkan.” -Malik bin Dinar-
(Shifatus Shafwah : III/276)
“Sesungguhnya Allah mencintai orang orang yang tidak menonjolkan diri, taqwa, & shalih. Apabila tidak hadir, mereka tak dicari cari. Apabila hadir mereka tak dikenali. Mereka bagaikan lentera lentera petunjuk yang menerangi setiap kegelapan.” (HR. Al Mundziri dalam At Targhib wat Tarhib, hasan)
ibnul qayyim al jauziyah berkata: “Sungguh suatu kezaliman dan kebodohan kalau engkau memohon penghormatan dan pengagungan dari manusia, sementara hatimu kosong dari mengagungkan dan menghormati Allah swt.”
“Seandainya aku melakukan kebenaran sembilan puluh sembilan kali dan melakukan kesalahan sekali, sungguh manusia akan menghitung-hitung satu kesalahan tersebut”.
(perkataan Asy Sya’bi rohimahulloh dalam Tahdzib Siyar A’lam An Nubala, 1/392).
“Janganlah kalian mencabut uban, karena ia merupakan cahaya seorang muslim di hari kiamat.” (HR. Abu Dawud, dll. Al-Imam An-Nawawi t dalam Riyadush Shalihin menghasankannya)
Ciri-ciri ulama akhirat antara lain: dia sangat berhati-hati dalam memberi fatwa, bahkan bersikeras untuk tidak berfatwa sama sekali. Apabila ditanya oleh orang tentang segala sesuatu yang diketahui baik yang bersumber dari Al Qurán, hadits, ijma’dan kiyas, maka ia menjelaskan sesuai dengan kemampuannya. Sebaliknya, jika ia tidak mengetahui secara pasti, maka dengan jujur ia berkata : aku tidak tahu (wallahu a’lam bish showab) . (Imam al-Ghazali). Subhanallah…
Imam Abu Daud rahimahullah meriwayatkan dari hadits Abu Darda radhiallahu ‘anhu bahwasannya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Apabila seorang hamba melaknat sesuatu maka laknat tersebut naik ke langit, lalu tertutuplah pintu-pintu langit. Kemudian laknat itu turun ke bumi lalu ia mengambil ke kanan dan ke kiri. Apabila ia tidak mendapatkan kelapangan, maka ia kembali kepada orang yang dilaknat jika memang berhak mendapatkan laknat dan jika tidak ia kembali kepada orang yang mengucapkannya.”
Imam Ghazali = ” Apa yang paling tajam sekali di dunia ini? “
Murid- Murid dengan serentak menjawab = ” Pedang “
Imam Ghazali = ” Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri “
“Barangsiapa yang ilmunya membuat dia menangis (karena takut kepada Allah), maka dia seorang yang ‘alim.” (Sufyan ats-Tsauri)
“Jangan sekali-kali kamu tertipu dalam menilai kepahlawanan seorang laki-laki dari perilakunya dan apa yang kamu lihat dari amal ibadahnya. Sesungguhnya, seorang pria yang disebut pahlawan adalah yang senantiasa menjaga dua perkara, yakni yang menjaga aturan-aturan Allah dan senantiasa ikhlas dalam beramal.”
(Ibnul Jauzi dalam Saaidul Khatiir)
Setiap jasad tidaklah bisa lepas dari yang namanya hasad (iri). Namun orang yang berpenyakit (hati) akan menampakkannya. Sedangkan orang yang mulia (hatinya) akan menyembunyikannya
Kita adalah pemberi nasehat bukan pengumbar aib, kita menutupi bukan membeberkan cela..! Luruskan niat..!
“ Selagi mana ulama’ tidak berjihad maka selagi itulah ummah tidak akan memahami hakikat JIHAD . Apabila rusak ulama’ maka rusaklah seluruh ummah ”
“Seandainya kalian mengetahui dengan sebenar-benarnya ilmu (agama), niscaya kalian akan bersujud hingga punggung-punggung kalian membengkok, dan sungguh kalian akan berteriak-teriak sampai suara kalian habis. Maka menangislah, bila kalian tidak mampu menangis maka berpura-puralah menangis.”
[dan bila tidak mampu menangis maka tangisilah diri kalian yang memiliki hati sekeras batu. _pent.]
(Shifatus Shafwah, tahqiq : Mahmud Fakhuri dan Dr. Muhammad Rawwas al Qal’ahji, Darul Ma’rifah, Lebanon-Beirut, Cetakan tanpa tahun, I/658).
“Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)
“Yaa Allah jadikanlah seluruh amalanku ikhlas untuk wajahMu, dan janganlah jadikan sedikitpun amalanku untuk seorangpun (tidak ikhlas, red)”
Sungguh tidak ada kehidupan bagi orang yang selalu membenci dan mendendam, karena ia selalu dalam keadaan yang tidak jelas, selalu merasa bahwa ia berhak mendapat yang lebih dari apa yang sudah diterimanya. Dan dalam pandangannya, Rabb-nya telah menghalanginya, mengecilkan keberadaannya dan membuatnya selalu terpuruk dalam berbagai hal. Maka bagaimana mungkin orang seperti ini akan mencapai kebahagiaan, ketenangan dan kenikmatan hidup. (‘Aidh Al Qarni)
Telah berkata Imaam Asy Syaafi’iy رحمه الله, “Simpanan yang paling bermanfaat adalah taqwa. Dan simpanan yang mencelakakan adalah permusuhan.” (“Bustaanul ‘Aarifiin”)
Berkata Imaam Al Ghodzaaly رحمه الله :
“Orang yang diutamakan boleh menjadi seorang sahabat (kawan baik) adalah yang memiliki lima karakter :
1. Berakal (pintar)
2. Berakhlaq baik
3. Tidak faasiq
4. Tidak melakukan kebid’ahan
5. Tidak ambisius terhadap dunia.”
(Kitab “Ihyaa u ‘Uluumiddiin”)
Sebesar apapun sebuah kesalahan dan kekhilafan yg dilakukan seorang Muslim, maka tidak patut bagi saudaranya Menyindir, Menggunjingnya, atau bahkan Mencercanya. Meskipun itu dilakukan tanpa sepengetahuan saudaranya..
Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yang dapat menimbulkan persangkaan, maka janganlah menyesal kalau orang menyangka buruk kepadanya. [Umar bin Khattab]
Fudail bin iyadh berkata : barang siapa yang suka untuk disebut – sebut namanya maka ia tidak akan terkenal, dan barang siapa yang tidak suka untuk disebut – sebut namanya, maka ia akan terkenal. (Siyarul A’lam : 432)
“Perbuatan bid’ah itu lebih disukai iblis dari pada perbuatan maksiat, karena yang melakukan maksiat akan bertaubat dari kemaksiatannya sementara orang yang melakukan bid’ah tidak akan bertaubat dari kebid’ahannya.” (Syarh Ushulil I’tiqadi Ahli Sunnah wal Jama’ah, Al-Lalikaiy 1/132)
“Berpeganglah kepada peninggalan para salaf walaupun karenanya kamu ditolak oleh orang banyak, jauhilah pendapat para tokoh (yg tidak sesuai ajaran rasulullah, red), walaupun mereka menghiasi perkataan mereka.” (I’lamul Muwaqi’in, Ibnu Qoyim Al-Jauziyah 1/152)
Muhammad bin Sirrin berkata:
Saya tidak akan berkata atau berbuat sesuatu, sampai saya telah menyiapkan jawabannya di hadapan Allah kelak…
Seorang yang kurang amalan-amalannya maka Allah akan menimpanya dengan kegelisahan dan kesedihan. (HR. Ahmad)
Al-Hasan Bashri mengatakan, “Nilailah orang dengan amal perbuatannya jangan dengan ucapannya. Sesungguhnya semua ucapan itu pasti ada buktinya. Berupa amal yang membenarkan ucapan tersebut atau mendustakannya. Jika engkau mendengar ucapan yang bagus maka jangan tergesa-gesa menilai orang yang mengucapkannya sebagai orang yang bagus. Jika ternyata ucapannya itu sejalan dengan perbuatannya itulah sebaik-baik manusia.”
“Demi Allaah,sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan.” [Imam Ahmad رحمه اللّهُ dalam Kitab Az Zuhd]
Muhammad bin al-Fadhl, berkata, “Pudarnya Islam karena ulah empat tipe manusia. Pertama: orang yang tidak mengamalkan ilmu mereka. Kedua: orang yang beramal tanpa landasan ilmu. Ketiga: orang yang tidak beramal dan tidak berilmu. Dan keempat: orang yang menghalangi manusia mencari ilmu.”
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. [Ali-Imran : 139]
Al Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata,
“Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang menyombongkan diri di hadapan manusia dengan ilmunya , merasa dirinya besar dengan kemuliaan yang dia miliki. Bagi orang tersebut tidak bermanfaat ilmunya untuk dirinya. >>>
“Barangsiapa yang meninggalkan shalat ashar maka sungguh amalannya telah terhapus.” (HR. Al-Bukhari no. 553)
Imam Syafi’i rahimahullah berkata :
Sebatas kerja kerasmu itulah, Kemuliaan akan tercapai
Barangsiapa mencari kemuliaan, Haruslah dia bangun malam
Barang siapa menginginkan kemuliaan, Tanpa kerja keras
Dia telah menyia-nyiakan umur, Untuk mencari hal yang mahal
Abdullah bin Mubaraok semoga Alloh melimpahkan rahmat kepadanya merangkai syair berikut ini :
Wahai penutut ilmu, bergegaslah menjauhi hal yang subhat
Kurangi tidur dan kurangi rasa kenyang
Orang yang tiada akan mengetam
Di kala membutuhkan
Kecuali dia yang menanam dalam hidupnya. (Ibnu Abdil Barr, Jami’u Bayanil Ilmi, Juz 1, hal 192)
Imam Syafi’i Rahimahullah dalam syairnya berkata :
“Barang siapa tidak pernah merasakan pahitnya belajar
Meski sekejap Dia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hayatnya
Jati diri seorang pemuda
Demi Alloh adalah dengan ilmu dan taqwa
Jika keduanya tiada, dia juga dianggap telah tiada (Diwanus Syafi’i, hal 29)
Malik bin Dinar berkata, “Jika seorang hamba mencari ilmu untuk diamalkan, maka ilmunya akan menyinari dirinya, tetapi jika ia mencari ilmu tidak untuk diamalkan, maka hanya akan menambah kesombongan padanya.” (Syu’abul Iman:2/294-295)
“Kami tidak pernah melihat orang yg Faqih (paham Agama) gemar berdebat.” (Hasan Al-Bashri)
Sesungguhnya seorang yang telah mengenal ilmu, membutuhkan kejujuran hati…
Syariat mengharamkan segala sarana yang bisa mengantarkan pada hal yang haram, meskipun ketika memanfaatkan sarana tersebut “TIDAK DINIATKAN UNTUK BERBUAT HARAM
“Aku akan merasa bahagia, jika semua orang mempelajari ilmu ini, dan sama sekali tidak menyandarkannya padaku.” -Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i-
Qatadah berkata, “Barangsiapa TIDAK MENGETAHUI perselisihan ulama, hidungnya BELUM mencium bau fiqih” (lihah dalam Jami’ Bayanil Ilmi, Ibnu Abdil Barr 2/814-815)
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.(Q.S:Al-Hujurat:6)
Wahai saudara-saudaraku. Jalan dakwah itu dikelilingi oleh “makaruh” (hal-hal yang tidak disukai), penuh dengan bahaya, dipenjara, dibunuh, diusir dan dibuang. Barangsiapa ingin memegang suatu prinsip atau menyampaikan dakwah, maka hendaklah itu semua sudah ada dalam perhitungannya.
Dan barangsiapa menginginkan dakwah tersebut hanyalah merupakan tamasya yang menyenangkan, kata-kata yang baik, pesta yang besar dan khutbah yang terang dalam kalimat-kalimatnya, maka hendaklah dia menelaah kembali dokumen kehidupan para rasul dan para da`i yang menjadi pengikut mereka, sejak dien ini datang pertama kalinya sampai sekarang ini..
Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. Al Maaidah: 2
Ibnu Mas’ud berkata, “Tidak ada yang lebih perlu untuk dipenjara melebihi lisan.”
Ibnu Taimiyah, ”Takabbur itu lebih buruk dari Syirk, Karena takabbur adalah menyombongkan diri di hadapan hamba Allah sedang orang musyrik menyembah Allah dan selainnya.” Madaarijus Saalikin 2: 345
Demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.(QS. Asy Syams: 7-10)
“Barangsiapa yang tidak diberi sifat kelembutan maka ia tidak memiliki kebaikan sama sekali.” (HR. Muslim 2592)
Abdullah bin Mas’ud menceritakan bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Jujurlah kalian, karena sesungguhnya jujur mengantarkan pada kebaikan dan kebaikan mengantarkan pada surga. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha bersikap jujur sehingga ia dicatat disisi Allah sebagai orang yang Jujur… (HR. Bukhari Muslim)
“Ya Allah, perbaikilah untukku agamaku yang merupakan pegangan dalam segala urusanku, dan perbaikilah duniaku yang merupakan tempat kehidupanku, dan perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat kembaliku, Dan jadikanlah hidup ini sebagai tambahan bagiku untuk berbuat segala kebaikan, dan jadikanlah mati sebagai peris…tirahatan akhir bagiku dari segala kejahatan….”
“Bencana selalu menimpa seorang Mukmin dan Mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga dia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak memiliki kesalahan.” (HR. At Tirmizi, Ahmad dan Al Hakim) – karena dosa2nya dihapus melalui musibah2 yg dialaminya
Imam Ahmad suatu ketika ditanya oleh seseorang, “Kapan manusia menemukan waktu istirahat?”, beliau menjawab, “Saat pertama kali ia tiba di surga.”
“Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi dan kesudahan yang baik bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Qashash: 83)
“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi” (QS. Al – A’raf: 23)
“Wahai Robb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya, ma’afkanlah kami, ampunilah kami, dan Rahmatilah kami, Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir…”(Al Baqoroh : 286)
“Barang siapa di antara kalian senang mendapatkan tengah-tengahnya surga, hendaklah ia senantiasa berjama’ah, karena setan itu bersama orang yang sendirian, dan lebih jauh dari dua orang.” [HR. Ahmad].
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shalih dan berkata:”Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Fushshilat:33)
Barangsiapa yang menuntut ilmu demi akhirat maka ilmunya itu akan menimbulkan hati yang khusyuk serta jiwa yang tenang. Dia akan terus mengawasi dirinya dan tidak bosan untuk terus memperhatikannya, bahkan setiap saat dia selalu introspeksi dan meluruskannya.
Apabila dia lalai dari hal itu, dia akan menyimpang dari jalan yang lurus dan akan binasa. Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk membanggakan diri dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum muslimin yang lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, maka hal ini merupakan kesombongan yang paling besar.
Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar dzarrah (biji sawi). Laa haula wa laa quwwata illaa billah.”
(Al Kabaa’ir ma’a Syarh li Ibni al ‘Utsaimin hal. 75-76, cet. Daarul Kutub ‘Ilmiyah.)

Copyright © BLOG ISLAM

Sponsored By: Free For DownloadDesigned By: Habib Blog